LAPORAN
KERJA PRAKTEK PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA SAWIT( Elaeis guinensis Jacg
)
DI
PT.PERKEBUNAN NUSANTARA I (PERSERO), KEBUN PULAU TIGA AFDELING IV TAMIANG HULU,
KAB.ACEH TAMIANG
DiSusun
Oleh :
PERIADI
(2011
0122 004)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN (INTAN)
YOGYAKARTA
2014
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr.
Wb.
Atas berkat rahmat Allah SWT
penyusun memanjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, sehingga dapat
menyelesaikan peraktek kerja lapangan (PKL) yang berjudul “Pembibitan
Tanaman Kelapa Sawit” kerja praktek
yang dilaksanakan pada tanggal : 25 Agustus 2014 sampai dengan 25
September 2014
Kerja
praktek ini sebagai salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian di
Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta. Maksud kerja praktek ini adalah untuk
mengetahui secara langsung proses pembibitan tanaman kelapa sawit serta hal-hal
lain yang berhubungan dengan proses produksi.
Penyusun menyadari tanpa ada
bantuan, bimbingan serta fasilitas yang diperoleh, proposal ini tidak akan
tersusun sebagaimana yang diharapkan, oleh karena itu pada kesempatan yang
berbahagia ini penyusun mengucapkan rasa terimakasih kepada :
1. Bapak
Ir. Dyan Yoseph Mardani, M.Si dekan Fakultas Pertanian di Institut Pertanian
(INTAN) Yogyakarta.
2. Ibu Ir. Noordiana Herry Purwanti, MP pembimbing dan penguji dari hasil kerja
praktek.
3. Kedua
orang tua yang telah memberi segalanya demi terselesaikannya laporan kerja
praktek ini.
4. Bapak
Asistet Afdeling IV yang telah membimbing kerja praktek ini.
5. Bapak
/ Ibu staf Afdeling IV yang telah membantu dalam kerja peraktek ini.
|
Akhirnya, semoga laporan kerja praktek ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR i
DAFTAR
ISI ii
DAFTAR
TABEL iii
DAFTAR
LAMPIRAN iv
I.
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Kerja Praktek 2
C. Manfaat Kerja Praktek 3
D. Tempat Dan Waktu Penelitian 3
E. Metode Kerja Praktek 3
II. KEADAAN UMUM KERJA PRAKTEK
5
A. Riwayat Singkat Umum Perusahaan 5
B. Visi Dan Misi Perusahaan 5
C. Filosofi Perusahaan 6
D. Tata Nilai Perusahaan 7
E. Profil Daerah Kebun Pulau Tiga 8
F. Luas Areal Kebun Pulau Tiga 10
G. Organisasi Perusahaan 11
III. HASIL DAN
PEMBAHASAN 18
A. Menejemen Pembibitan Kelapa Sawit 18
B. Pemilihan Lokasi Pembibitan Kelapa Sawit 20
C. Teknik Pembibitan Kelapa Sawit 21
IV. KESIMPULAN DAN SARAN 42
A. Kesimpulan 42
B. Saran 42
V. DAFTAR PUSTAKA 43
DAFTAR
TABEL
Tabel
1. Batas Wilayah Kebun Kelapa Sawit PT.Perkebunan
Nusantara I ( Persero ) Kebun Pulau Tiga
Tabel
2. Jumlah Penduduk Desa Perkebunan
Pulau Tiga
Tabel
3. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Perkebunan Pulau Tiga
Tabel 4 .Luas Areal Kebun Pulau
Tiga
Tabel 5. Rekomendasi Pemupukan
Pembibitan Kelapa Sawit PT.
Perkebunan Nusantara I Kebun Pulau
Tiga
Tabel 6. Rekomendasi Pemupukan
Pembibitan Kelapa Sawit PT.
Perkebunan Nusantara I Kebun Pulau
Tiga
Tabel 7.Data
Bibitan Mn Yang Diseleksi Per Empat Bulan Afdeling : IV Tahun 2014
DAFTAR
LAMPIRAN
Lampiran 1. Gambar
Peta Kebun Pulau Tiga 44
Lampiran 2. Gambar Peta Kebun Pulau Tiga
Afdeling IV 45
Lampiran 4. FotoKegiatan Kerja Praktek 46
Lampiran 3. Gambar Peta Pembibitan 48
I.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Tanaman kelapa sawit (Elaeis
guineensis Jacq.) merupakan tumbuhan tropis yang tergolong dalam famili
palmae. Tanaman ini berasal dari dataran Afrika dan mulai dikenal di Indonesia
sejak tahun 1848. Tanaman kelapa sawit sebagai tanaman industri mulai
diusahakan secara komersil di Indonesia sejak 1991. Berdasarkan hasil
penelitian kondisi iklim dan keadaan tanah wilayah Sumatera Utara dianggap
cocok untuk pengembangan tanaman kelapa sawit sehingga pihak Belanda, Inggris,
dan Belgia mulai untuk mendirikan perkebunan kelapa sawit.
Kelapa sawit adalah tanaman
komoditas utama perkebunan Indonesia, di karenakan nilai ekonomi yang tinggi
dan kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak nabati terbanyak diantara
tanaman penghasil minyak nabati yang lainnya (kedelai, zaitun, kelapa, dan
bunga matahari). Kelapa sawit dapat menghasilkan minyak nabati sebanyak 6
ton/ha, sedangkan tanaman yang lainnya hanya menghasilkan minyak nabati
sebanyak 4-4,5 ton/ha (Sunarko,2007).
Kenyataan lain yang perlu disadari adalah keterbatasan mahasiswa pertanian
dalam mengembangkan potensi dalam hal budidaya kelapa sawit. Sehingga perlu
adanya suatu tindakan yang konkrit untuk menggali lebih dalam tentang
pembibitan kelapa sawit di lapangan. Kegiatan tersebut akan dapat tersalurkan
melalui Praktek Kerja Lapangan (PKL) sehingga dapat mengetahui masalah dan
usaha yang dilakukan untuk mengatasi problema tersebut dalam hal budidaya
kelapa sawit.
Sekarang ini prospek dari kelapa
sawit sangat menguntungkan hal ini disebabkan karena hasil akhir dari
pengolahan kelapa sawit seperti minyak goreng memiliki nilai ekonomi yang
sangat tinggi. Oleh karena itu sangatlah baik jika mahasiswa pertanian
melakukan praktek kerja lapangan di perusahaan yang memiliki perkebunan kelapa
sawit dan salah satu perusahaan tersebut adalah Perseroan Terbatas Perkebunan
Nusantara I Kebun Pulau Tiga yang terletak di Kabupaten Aceh Tamiang Hulu.Kesempatan
untuk memperoleh suatu pekerjaan selain ditentukan oleh pengetahuan berupa
teori yang diberikan di bangku perkuliahan, juga harus didukung oleh banyaknya
pengalaman di lapangan. Perkuliahan yang dilaksanakan hanyalah merupakan
rangkaian kegiatan proses belajar yang berupa materi-materi, keterangan dan
penjelasan tanpa adanya pengalaman langsung tentang apa dan bagaimana
sesungguhnya kegiatan yang berlangsung di lapangan. Oleh karena itu diperlukan
adanya PKL yang bertujuan untuk menambah pengetahuan, pengalaman, dan gambaran
kepada mahasiswa tentang bagaimana sesungguhnya realita dunia kerja yang akan
dimasuki setelah lulus sarjana. Dengan adanya Peraktek Kerja Lapang (PKL) ini
diharapkan nantinya para lulusan sarjana dapat menciptakan usahanya sendiri dan
tidak sekedar melamar atau mencari pekerjaan.
B.
Tujuan Kerja Praktek
1.
Tujuan Umum
a.
Untuk meningkatkan penalaran dalam
menghadapi permasalahan di lapangan.
b.
Untuk mengetahui dan menyelesaikan
berbagai macam masalah di lapangan.
c.
Mampu melihat hubungan antara teori dan
aplikasi di lapangan dengan segala faktor yang mempengaruhinya.
2.
Tujuan Khusus
a.
Memperoleh pengetahuan tentang tekhnik
pembibitan tanaman kelapa sawit di lahan perkebunan PT.Perkebunan Nusantara I
(Persero) .
b.
Mengetahui persoalan yang timbul di lapangan
mengenai proses pembibitan tanaman kelapa sawit.
c.
Mengetahui atau memahami pelaksanaan
setiap tahapan proses dan pengenalan peralatan yang digunakan.
d.
Untuk mendapatkan pengalaman dibidang
pertanian secara langsung khususnya mengenai pembibitan tanaman kelapa sawit.
C.
Manfaat Kerja Praktek
1.
Bagi Mahasiswa
a.
Membekali mahasiswa sebelum terjun ke
dunia kerja.
b.
Kesempatan mendapat pengalaman, khususnya
dalam bidang pertanian dan memahami profesi dalam model yang nyata bagi calon
sarjana.
2.
Bagi Perusahaan
Mahasiswa
diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya produktifitas
perusahaan atau hal-hal lain yang bermanfaat bagi perusahaan.
D.
Tempat dan Waktu Pelaksanaan
1.
Tempat
·
Praktek Kerja Lapangan Dilaksanakan PT.Perkebunan
Nusantara I (Persero), Kebun Pulau Tiga Afdeling IV Tamiang Hulu, Kab. Aceh Tamiang, Kode Pos ( 24477 )
2.
Waktu
pelaksanaan
· Dilaksanakan
mulai tanggal: 25 Agustus 2014 sampai dengan 25 September 2014
E. Metode kerja praktek
Dalam melaksanakan kegiatan praktek ini digunakan beberapa
metode, pendekatan yaitu :
- Metode
Observasi
Mahasiswa terjun langsung kelapangan untuk mengamati serta
melihat keadaan yang sebenarnya terjadi di lapangan dan berpartisipasi dalam
setiap kegiatan dilapangan.
- Metode
Wawancara
Mahasiswa melakukan dialog dan bertanya langsung dengan
pihak terkait yang ada dilapangan serta orang-orang orang yang terlibat
langsung dalam pelaksanaan dilapangan dan bertanggung jawab terhadap semua
masalah teknis dilapangan.
- Studi
Pustaka
Penulis menggunakan berbagai literatur yang bisa memperkuat
isi tulisan seperti, buku, jurnal dan berbagai literatur lain yang berkaitan
dengan ilmu pengetahuan tentang pembibitan kelapa sawit.
- Dokumentasi
Selama melaksanakan kegiatan dilapangan mahasiswa
menggunakan foto atau gambar untuk memperkuat isi laporan yang akan disusun
II.
KEADAAN UMUM KERJA
PRAKTEK
1.
Riwayat
Singkat Perusahaan
PT Perkebunan Nusantara I (Persero) dibentuk dari hasil
konsolidasi BUMN yang berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 tahun 1996,
tanggal 14 Februari 1996 dikukuhkan dengan Akta Pendirian Nomor 34 tanggal 11
Maret 1996 oleh Notaris Harun Kamil, SH di Jakarta.
Kemudian telah dilakukan dua kali perubahan dimana Anggaran
dasar terakhir dengan Akta nomor 7 tanggal 13 Agustus 2008 tentang Perubahan
Anggaran Dasar PT Perkebunan Nusantara I (Persero) oleh Notaris Syafnil Gani,
SH, M.Hum di Medan dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Azazi
Manusia nomor AHU-80120.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 31 Oktober 2008.
Sesuai
pasal 2 ayat 1, 2 dan 3 PP Nomor : 6 tahun 1996, PTP. Nusantara - I (Persero)
berkembang dan merupakan penggabungan dari beberapa badan usaha perkebunan di
Provinsi Aceh yang terdiri dari :
a.
PT. Perkebunan I (Persero)
b. PT. Cot Girek Baru (Persero)
c. PT. Perkebunan V (Persero)
d. PKS Cot Girek PT. Perkebunan IX (Persero)
c. PT. Perkebunan V (Persero)
d. PKS Cot Girek PT. Perkebunan IX (Persero)
Adapun Unit Usaha Pabrik
Kelapa Sawit (PKS) Yaitu:
a.
PKS Pulau Tiga
b.
PKS Tanjung Seumentok
c.
PKS Cot Girek
2.
Visi
dan Misi
V
i s i
Menjadi
Perusahaan agribisnis perkebunan yang tangguh serta mampu memberikan
kesejahteraan bagi stakeholders dan kontribusi yang optimal kepada
negara.
M
i s i
- Meningkatkan
pengelolaan perusahaan di bidang perkebunan dengan mengusahakan 2 komoditi
yaitu kelapa sawit dan karet secara efisien dan ekonomis, dengan
menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance.
- Meningkatkan
profitabilitas perusahaan secara berke-sinambungan melalui value
creation.
- Meningkatkan
Pengelolaan budidaya Kelapa Sawit dan Karet dengan menggunakan teknologi
maju.
- Mengusahakan,
memelihara dan meningkatkan kesejahteraan Karyawan serta kepuasan
pelanggan.
- Berpedoman
dan menjunjung tinggi nilai-nilai religius.
3.
Sasaran
Perusahaan
- Sasaran
Perusahaan adalah untuk mempertahankan eksistensi PT Perkebunan Nusantara
I (Persero) dan untuk dapat dikembangkan pada masa mendatang.
- Meningkatkan
daya saing produk kelapa sawit melalui peningkatan produktivitas dan
rendemen.
4.
Filosofi
- Perubahan
merupakan kebutuhan untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah
perusahaan.
- Insan
perusahaan yang berkualitas sebagai penggerak utama perubahan.
- Inovasi
sebagai sarana untuk melakukan perubahan.
- Kepuasan
pelanggan merupakan sasaran produk dan pelayanan perusahaan.
- Iklim
kerja perusahaan yang kondusif sebagai suasana untuk menghasilkan karya
terbaik.
- Kemajuan
masyarakat dan kelestarian lingkungan sebagai bagian dari peran
perusahaan.
- Peran
dan karya di perusahaan adalah bagian peribadatan segenap insan perusahaan
kepada Allah SWT.
5.
Tata
Nilai
a. Nilai-nilai Organisasi
- Team
Work (saling memahami, saling menghormati, saling membantu, saling
mengisi, kesatuan arah (tujuan) dan gerak, kebersamaan, kesatuan serta
sinergi).
- Integritas
(kejururan, komitmen, tanggung jawab, disiplin dan amanah).
- Inovasi
(sesuatu yang berbeda dan baru dalam hal cara kerja, mekanisme kerja,
sistem kerja dan sikap kerja).
b.
Nilai-nilai
Insan Individu
- Jujur
(kebersihan pikiran dan niat hati, kebenaran dan kesatuan kata, perbuatan,
pikiran dan hati, amanah).
- Proaktif
(terbuka, adaptif, fleksibel, cepat tanggap, responsive dan peduli).
- Tegar
(sabar, tabah, tahan dan ulet).
1.
Nilai-nilai
Hubungan Antar Orang (Karyawan)
- Saling
Menghormati (merupakan sikap mental yang menghargai kondisi yang dimiliki
atau apa yang ada pada orang lain, dengan kesadaran bahwa setiap kondisi
seseorang pasti memiliki kelebihan).
- Saling
Memahami (merupakan sikap mental yang mampu mengetahui, mengerti dan
menerima kondisi yang ada atau yang dimiliki oleh orang lain).
- Saling
Membantu (merupakan sikap mental memberikan kelebihan yang ada pada diri
seseorang kepada orang lain yang memiliki kekurangan atau kelemahan).
4.
Nilai-nilai Kepemimpinan PTP Nusantara I (Persero)
- Kompeten
(Kompetensi) (kemampuan melaksanakan tugas atau peran sesuai dengan
persyaratan performasi (kinerja) standar yang telah ditetapkan oleh
perusahaan).
- Teladan
(Keteladanan) (selain menjadi penunjuk arah dan penggerak dalam mencapai
tujuan juga sekaligus sebagai sosok atau symbol dalam perusahaan
yang akan menjadi contoh bagi segenap anggotanya).
6. Profil Daerah Kebun Pulau Tiga PTP Nusantara I (
Persero )
Kebun Pulau tiga merupakan salah satu
unit usaha agrobisnis
PTP Nusantara I ( Persero ) yang memiliki HGU seluas 5.561 ha, terbagi atas 9
afdeling yang hamparan arealnya berada di kawasan Kabupaten Aceh tamiang ( kecamatan Kejuruan
Muda, Kecamatan Tamiang Hulu, Kecamatan Bandar Pusaka )dengan ketinggian wilyah
10-125 meter diatas permukaan laut. Jenis tanah pada umumnya Padsolid coklat
kekuningan dengan tekstur lempung liat berpasir memiliki Drainase yang cukup
baik, Ph Tanah berkisar 5-7.
Topografi kebun pulau tiga terdiri dari
areal rata kurang lebih 22%, areal
bergelombang 27%, areal berbukit 51%
dengan lahan kelas II kurang lebih 2.700 ha (48,55%) dan lahan kelas III
kurang lebih 2.861 ha ( 51,45% ).Batas wilayah kebun kelapa sawit kebun Pulau
Tiga tertera pada tabel berikut ini :
Tabel
1. Batas Wilayah Kebun Kelapa Sawit PTPN I ( Persero ) Pulau Tiga
No
|
Arah MataAngin
|
Batas – batas Wilayah
|
1
|
Utara
|
Desa Harum Sari
|
2
|
Timur
|
Desa Bandar Pustaka
|
3
|
Barat
|
Desa Kaloy
|
4
|
Selatan
|
Blok 16
|
Berdasarkan Data dari kantor
kepala desa , desa perkebunan memilki 5 dusun dan jumlah kepala keluargadari
seluruh dusun berjumlah 1.440 KK dengan jumlah penduduk sebesar 5416 jiwa
dengan perincian penduduk laki – laki
berjumlah 2596 jiwa dan perempuan berjumlah 2820 jiwa.
Utntuk
mengetahui lebih jelas jumlah penduduk Desa perkebunan tertera pada tabel berikut ini :
Tabel
2. Jumlah penduduk desa perkebunan
No
|
Nama Dusun
|
Jumlah
KK
|
Jumlah Penduduk
( Jiwa )
|
|
1
2
3
4
5
|
Ingin Jaya
Bandar Baru
Wono Sari
Sidomulyo
Bangun Sari
|
405
290
298
199
248
|
1831
1174
1242
764
855
|
|
|
Jumlah
|
1140
|
5416
|
|
Tingakt
pendidikan Penduduk Desa Perkebunan pada tingkat tidak tamat sekolah dasar
berjumlah 3258 jiwa, tingkat Sekolah Dasar berjumlah 1110 jiwa, tingkat SMP
berjumlah 486 jiwa, Tingkat SMA berjumlah 423 jiwa, tingkat Akademi D1, D2, D3 berjumlah 37 jiwadan tingkat
perguruan tinggi S1,S2 berjumlah 102 jiwa.
Untuk mengetahui dengan jelas
tingkat pendidika penduduk desa perkebunan Pulau Tiga dapat diliha pada
tabel berikut ini :
Tabel
3. Tingkat pendidikan penduduk desa perkebunan
No
|
Nama Dusun
|
Jumlah Penduduk (Jiwa)
|
Tingkat Pendidikan
|
|||||
Tidak sekolah
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
DI/DII
|
S1/S2
|
|||
1
|
Ingin Jaya
|
1381
|
831
|
283
|
124
|
108
|
9
|
26
|
2
|
Bandar Baru
|
1174
|
706
|
241
|
105
|
92
|
8
|
22
|
3
|
Wono Sari
|
1242
|
747
|
255
|
111
|
96
|
9
|
24
|
4
|
Sidomulyo
|
764
|
460
|
156
|
69
|
60
|
5
|
14
|
5
|
Bangun Sari
|
855
|
514
|
175
|
77
|
67
|
6
|
16
|
|
Jumlah
|
5416
|
3258
|
1110
|
486
|
423
|
37
|
102
|
7.
Luas Areal Kebun Pulau Tiga
Komposisi Luas Areal Kebun Pulau
Tiga relative ideal dimana konsesi Seluas 5.561 Ha dengan areal tanam seluas
5.355 Ha.
Tabel 4 : Luas Areal Kebun Pulau
Tiga
No
|
Uraian
|
Luas
( Ha )
|
A.
|
Areal
|
|
1.
2.
3.
4.
|
Tanaman
Menghasilkan
Tanaman Belum
menghasilkan
Tanaman Ulang
( TU/2013)
Pembibitan
|
2.520
1.963
860
12
|
|
Jumlah
|
5.355
|
B.
|
Areal Lain-lain
|
|
1.
2.
|
Emplasmen
Areal Cadangan
|
65
141
|
|
Jumlah
|
206
|
|
TOTAL
|
5.561
|
8.
Organisasi
Perusahaan
Organisasi
merupakan kumpulan orang-orang atau badan yang secara bersama-sama
menjalankan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan perusahaan.
Dalam organisasi akan tercakup unsur manusia yang akan berperan sesuai tugasnya
masing-masing, siapa yang bertanggung jawab dan bagaimana hubungan antar
kelompok diatur sehingga semua pekerjaan dapat berjalan secara bersamaan dan
efektif. PTP. Nusantara I ini dipimpin oleh seorang manager di bantu oleh
asisten kepala, asisten afdeling, asisten kepala tata usaha, kepala
petugas umum,dan kepala keamanan.
Adapun
tugas dan tanggung jawab masing-masing personalia dari PTP. Nusantara I adalah
sebagai berikut :
1) Manager Kebun
(Kepala Kebun)
Manager
adalah orang yang bertanggung jawab kepada Direksi dan membawahi jabatan
Asistent Kepala dan Asistent Afdeling serta jabatan lain di bawahnya. Fungsi
utama dari seorang Manager adalah Mengelola Unit Usaha di kebun dalam upaya
mencapai tujuan perusahaan,meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
pegamanan asset perusahaaan dan bertanggung jawab terhadap kinerja kebun yang
di kelolanya.
Adapun
tugas dan tanggung jawab dari seorang Manager adalah :
a. Menjabarkan
dan melaksanakann langkah-langkah kebijakan Direksi dalam bidang
tanaman,pengolahan, tekhnik, administrasi, pelaporan tenaga kerja dan agraria.
b. Bertanggung
jawab atas semua asset perusahaan yang ada di kebun termasuk
pembinaan SDM.
c. Menyusun
dan menjabarkan rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) dan rencana kerja
operasional (RKO) serta pengendalian biaya di unit usaha/kebun.
d. Merencanakan dan mengawasi penempatan karyawan secara efektif dan
efisien.
e. Menyelenggarakan adminisrtasi, pelaporan dan pertanggung jawaban
pekerjaan fisik dan keuangan kebun.
f. Membina
dan mengembangkaan kemampuan bawahan didalam pelaksanaan tugas untuk
meencapai tujuan yang telah di rencanakan.
g. Membina
dan menjalin hubungan baik dengan instansi terkait baik ke dalam maupun keluar
perusahaan.
h. Menerima
tugas-tugas khusus dan menerima pelimpahan wewenang dari Direksi.
i.
Mengawasi dan menilai hasil kerja
bagian/Afdeling secara terus menerus dan membandingkan hasil nyata dengan norma
kerja, serta mengambil tindakan untuk mengatasi terjadinya penyimpangan.
j.
Memberikan saran/usulan kepada Direksi
baik diminta maupun tidak diminta untuk efektifitas dan efisiensi pengelolaan
organisasi.
Wewenang
dari seorang menejer adalah :
a. Mengeluarkan
biaya yang berhubungan dengan operasional kebun sebatas anggaran yang telah di
tetapkan.
b. Melakukan
konsultasi dengan pihak terkait (interen dan eksteren) sehubungan tugas dan
tanggung jawabnya.
c. Memeriksa
transaksi-transaksi, dokumen-dokumen, catatan-catatan dan laporan di setiap
bagian/afdeling, sehubungan dengan tugas audit.
d. Mengambil
langkah pengamanan atas penyimpangan yang terjadi.
e. memberikan
evaluasi, penilaian, teguran lisan/tulisan dan izin cuti kepada bawahan di
bagiannya secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan ketetapan Direksi
yang menyangkut Sistem Manajemen.
2. Asistent Kepala
Asistent
Kepala adalah orang yang bertanggung jawab kepada Manajer dan membawahi jabatan
Asisten Afdeling, Mandor 1, Krani 1, karyawan kebun. Fungsi utama dari seorang
Asisten Kepala adalah Membantu Manajer dalam mengelola produksi dikebun dalam
upaya mengoptimalkan potensi tanaman sesuai kuantitas dan kualitas yang telah
di tentukan.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari Asistent
Kepala adalah :
a. Mengkoordinir
atau memberi petunjuk kegiatan operasional Asisten Afdeling berdasarkan
SOP (Standar Operasional Perusahaan), di dalam bidang produksi tanaman, panen,
kesehatan tanaman, tenaga kerja, sarana produksi dan peralatan kerja
kemudian dituangkan di dalam RKAP dan RKO.
b. Mengkoordinir
penyusunan rencana pemeliharaan tanaman, produksi harian, mingguan, bulanan
dengan Afdeling terkait dan masalah yang menyangkut di lapangan.
c. Meneliti
kebenaran laporan produksi dari Afdeling ke tempat penerimaan hasil di pabrik.
d. Meneliti
pengajuan permintaan barang dan alat-alat baik kualitas maupun kuantitas yang
di buat Asistent Afdeling.
e. Mengevaluasi
laporan kerja harian baik pemeliharaan maupun produksi dari Asistent Afdeling.
f. Meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan kerja Asistent Afdeling dan karyawan untuk
meningkatkan prestasi kerja dan kesejahteraan hidupnya.
g. Merencanakan
dan mengawasi penempatan karyawan secara efektif dan efisien.
h. Membina
dan memberi petunjuk kepada Asisten Afdeling dalam meningkatkan kesejahteraan,
keagamaan, olah raga, lingkungan hidup, gotong royong, koperasi dan keamanan
karyawan di Afdeling.
i.
Membina hubungan dengan pihak ke tiga di
bidang sarana dan prasarana produksi, tenaga kerja dan pengamananya.
j.
Menerima tugas-tugas khusus dan
pelimpahan wewenang dari senior Manager/ADM.
k. Memberi
saran/usulan kepada senior Manager/ADM baik di minta maupun tidak di minta
untuk efektiffitas dan efisiensi pengelolaan Organisasi.
3. Kepala Tata
Usaha
Kepala
Tata Usaha adalah orang yang bertanggung jawab kepada Manager/ADM, dan
membawahi jabatan kerani personalia dan umum, kerani Aconting (pembukuan).
Fungsi utama dari seorang Kepala Tata Usaha adalah Membantu senior
Manager/ADM dalam mengelola aktivitas kegiatan keuangan dan administrasi,
sesuai ketentuan yang berlaku untuk mencapai tujuan perusahaan.
Adapun
tugas dan Tanggung jawab dari Kepala Tata Usaha adalah :
a. Melaksanakan
dan mengawasi semua kegiatan operasional berdasarkan SOP, di dalam bidang
keuangan dan administrasi, tenaga kerja, sarana, dan peralatan kerja.
b. Mengkoordinir
penyusunan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) kebun/afdeling berdasarkan
norma kerja yang telah di tentukan.
c. Membuat
laporan Neraca percobaan dan laporan manajemen setiap bulan yang sesuai dengan
jadwal yang telah di tentukan.
d. Melaksanakan
evaluasi biaya/harga pokok setiap bulan, mengawasi pembukuan biaya sesuai
dengan rekening dalam sistem administrasi/akuntansi yang berlaku dan memberikan
saran dan tindak lanjut kepada Senior Manager/ADM
e. Membuat
daftar gaji karyawan serta mengawasi pembayaran gaji afdeling dan karyawan
pimpinan sehingga setiap karyawan dapat menerima sesuai daftar upah.
f. Membuat
daftar permintaan uang sesuai kebutuhan dan melaksanakan pembayaran sesuai
permintaan pembayaran yang di setujui oleh Senior Manajer/ADM dan sesuai dengan
kegiatan pekerjaan serta membuat laporan pertanggung jawabaan pemakaian uang
kerja setiap gaji/bulanan.
g. Merencanakan
dan mengawasi penempatan karyawan secara efektif dan efisien.
h. Bertanggung
jawab terhadap Manajemen arus kas keuangan untuk kelancaran kerja kebun serta
menjaga posisi saldo kas/Bank baik harian maupun bulanan.
i.
Melakukan rekonsiliasi rekening Koran
Bank setiap bulan.
j.
Mengawasi pengadaan, bertanggung jawab
terhadap penyimpanan alat dan barang serta bahan pelengkap dan
kekurangan/kehilangan dari gudang melalui cek pemeriksaan kartu gudang,agar
dapat terjamin dan dalam batas yang wajar serta melakukan stock opname
fisik barang rutin setiap bulan dengan membuat berita acara pemeriksaan.
k. Bekerja
sama dengan petugas umum membina dan memberi petunjuk kepada karyawan dalam
meningkatkan kesejahteraan, keagamaan, olah raga, lingkungan hidup, gotong
royong, koperasi dan keamanan karyawan di lingkungan kantor kebun.
l.
Menerima tugas-tugas khusus dan
pelimpahan wewenang dari Senior Manager.
m. Memberikan
saran/usulan kepada Senior Manager baik di minta maupun tidak di minta untuk
efektifitas dan efesiensi pengelolaan organisasi.
Wewenang
dari seorang Kepala Tata Usaha adalah :
a. Menilai
prestasi kerja karyawan bawahannya dan mengajukan penilaian tersebut ke atasannya.
b. Memberikan
hak cuti karyawan sesuai ketentuan yang berlaku dan apabila di luar ketentuan
harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Senior Manager.
4. Kepala
Keamanan/Securuty
Kepala
Keamanan adalah orang yang bertanggung jawab kepada Administratur. Fungsi
utama dari seorang ketua keamanan adalah membantu administratur dalam menjaga
dan mengawasi serta mengamankan Asset perusahaan.
Adapun
tugas dan Tanggung Jawab dari kepala keamanan adalah:
a. Menjaga
dan mengawasi serta mengamankan Asset Perusahaan.
b. Mengamankan gejala‑gejala yang mungkin tumbul untuk mengacaukan/menghambat pencapaian
produksi kebun.
c. Mencegah
unsur-unsur negative yang ada di lingkungan kebun.
d. Mengawasi
pengiriman produksi ke pabrik, menjaga dan mengawasi penggunaan pupuk.
e. Menjada
stabilitas keamanan di emplasmen dan di afdeling-afdeling kebun.
f. Menghubungi
pejabat yang berwenang apabila terjadi kebakaran, pencurian, bencana alam dan
lainnya agar dapat di ambil tindakan.
g. Mengadakan
Kontrol kelapangan di setiap hari guna untuk mencegah terjadinya pencurian
produksi.
h. Menerima
tugas-tugas khusus dan pelimpahan wewenang dari Senior Manager.
i.
Menjalin hubungan dengan masyarakat
sekitar kebun/unit, instansi terkait dan pihak ketiga.
j.
Memberikan saran kepada Manager sesuai
dengan fungsi dan tanggung jawabnya baik diminta maupun tidak di minta untuk
efisien dan efektivitas pengelolaan organisasi.
III.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Manajemen
Pembibitan Kelapa Sawit
Dalam pelaksanaan pembibitan kelapa sawit diperlukan suatu manajemen, dimana
dengan adanya manajemen kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dapat terencana,
teratur, terarah, dan sesuai dengan tujuan perusahaan, serta bisa berjalan
dengan baik dan lancar. Manajemen sangat penting didalam sebuah perusahaan,
maka dari itu pada pembibitan di PT. Perkebunan Nusantara I menerapkan beberapa
fungsi manajemen yang terdiri dari Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan
dan Pengawasan.
1.
Perencanaan (Planning)
Perencanaan
adalah hal yang sangat penting untuk mendukung keberhasilan suatu perusahaan.
Perencanaan merupakan suatu kegiatan kerja yang disusun atau ditetapkan sebelum
kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan agar kegiatan yang dilaksanakan
dapat berjalan dengan baik, teratur, terarah dan dapat memperkecil resiko kegagalan
serta merincikan anggaran biaya yang dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan
tersebut. Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan
pendefinisian sasaran untuk kinerja organisasi di masa depan dan untuk
memutuskan tugas-tugas dan sumber daya yang digunakan untuk mencapai sasaran
yang diinginkan.
Pada
PT.Perkebunan Nusantara I pembuatan perencanaan kebun melibatkan antara lain :
Manager Kebun, Askep, Asisten, Mandor 1 dan mandor-mandor lapangan lainnya.
Perencanaan ini terdiri dari perencanaan sarana dan prasarana, alat dan bahan
yang dibutuhkan dan digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan di lapangan.
Perencanaan tersebut dibuat dalam bentuk sebagai berikut :
2.
Rencana
Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)
Rencana
kerja anggaran perusahaan ini merupakan awal dalam melaksanakan pekerjaan dalam
satu tahun, dimana dalam RKAP ini telah dituangkan seluruh pekerjaan dalam satu
tahun yang meliputi jenis pekerjaan, jadwal pekerjaan, biaya yang dibutuhkan
dalam pekerjaan, tenaga yang dibutuhkan, dan alat serta bahan yang diperlukan.
Rencana
kerja anggaran perusahaan ini disusun oleh Manager dan seluruh jajarannya, dan
kemudian setelah terbentuk rencana kerja anggaran perusahaan diajukan kepada
Direksi untuk di bahas dalam rapat. Kemudian barulah diproses dikantor pusat
mengenai anggaran yang telah disusun oleh masing-masing unit usaha dan nantinya
akan ditetapkan rencana kerja anggaran perusahaan dalam satu tahun.
Rencana
kerja anggaran perusahaan ini di gunakan sebagai landasan pembuatan rencana
kerja operasional (RKO) yang berfungsi sebagai awal kegiatan bulanan.
3.
Rencana
Kerja Operasional (RKO)
Rencana
kerja operasional dibuat berdasarkan rencana kerja anggaran perusahaan. Rencana
kerja operasional mencakup segala jenis perencanaan pekerjaan dalam satu
triwulan, dimana perencaan pekerjaan tersebut dibagi perbulan, sehingga hal ini
akan memudahkan dalam pelaksaan pekerjaan. Rencana kerja operasional disusun
oleh Asisten dan Krani, dimana setiap pekerjaan tersebut tetap mengacu kepada
RKAP.
Di
dalam RKO akan dirincikan jadwal pengerjaan dan penyelesaian kegiatan yang
dinamakan dengan Rencana kerja harian terdiri dari alat dan bahan, jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan pada hari itu. Rencana kerja harian dibuat oleh
Mandor 1 dan Mandor lainnya yang kemudian diajukan kepada Asisten.
Dilapangan
mandor membuat rencana kerja harian melihat berdasarkan pekerjaan yang belum
diselesaikan, pekerjaan itulah yang direncanakan untuk untuk direncanakan dalam
kegiatan besok.
Perencanaan
memiliki peran yang sangat penting dalam suatu kegiatan, karena
perencanaan sangat menunjang berhasil atau tidaknya suatu kegiatan yang
dilakukan. Perencanaan haruslah
akurat, dengan perencanaan yang akurat maka kegiatan akan dapat berjalan dengan
yang direncanakan. Adapun perencanaan pembibitan kelapa sawit yang dibuat oleh
PTP. Nusantara I kebun pulau Tiga
Afdeling IV
adalah sebagai berikut :
B.
Pemilihan
Lokasi
Pemilihan
lokasi pembibitan merupakan hal yang sangat penting, karena lokasi pembibitan
sangat menentukan besar biaya yang dikeluarkan terutama pada saat pembukaan
lahan. Oleh karena itu pembibitan kelapa sawit harus memenuhi syarat lokasi
yang ditetapkan, adapun syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut :
a.
Dekat
dengan sumber air
Air
merupakan kebutuhan utama bagi bibit, karena bibit kelapa sawit setiap hari
harus disiram, agar bisa tumbuh lebih optimal. Oleh karena itu sumber air tidak
boleh jauh dari lokasi pembibitan. Jika sumber air jauh dari lokasi pembibitan,
maka akan mempersulit pada saat penyiraman dan pemasangan intalasi air,
akibatnya biaya yang dikeluarkan dan kebutuhan tenaga kerja lebih besar dari
yang telah direncanakan sebelumnya.
b.
Lokasi
tidak terkena banjir
Lokasi
pembibitan kelapa sawit harus terletak didataran tinggi, agar pada saat hari
hujan terus-menerus bibit tidak tergenang air yang bisa menyebabkan bibit rusak
maupun mati. Jika hal ini terjadi tentu sangat merugikan perusahaan. Oleh sebab
itu pada pembibitan di PTP. Nusantara I kebun
pulau TigaAfdeling IV pada blok pembibitan dibuat aliran
air agar jika terjadi hujan air pada lokasi pembibitan bisa mengalir pada
aliran tersebut.
c.
Aman
dari pencurian dan gangguan hewan liar
Lokasi
pembibitan kelapa sawit harus dijamin keamanan baik itu dari pencurian maupun
gangguan hewan. Untuk menghindari dari pencurian dan gangguan hewan, maka
perusahaan membuat pagar, dilengkapi jalan dan pintu keluar/masuk bagi
kendaraan untuk menuju kepembibitan, serta menambah pekerja jaga malam.
C.
Teknik
Pembibitan Kelapa Sawit.
Sebelum
melaksanakan kegiatan pembibitan kelapa sawit terlebih dahulu lokasi pembibitan
harus disiapkan, agar rencana dalam melaksanakan kegiatan pembibitan nantinya
dapat berjalan dengan baik. Adapun tujuan dalam penyiapan lokasi pembibitan
kelapa sawit adalah untuk mempersiapkan segala sesuatu dalam pelaksanaan
kegiatan pembibitan, baik dari tenaga kerja, biaya, alat dan bahan maupun
sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan pembibitan kelapa sawit.
Kegiatan
dalam penyiapan lokasi pembibitan kelapa sawit yang harus dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
a.
Pembukaan
lahan
Pembukaan
lahan adalah pekerjaan membersihkan lahan dari vegetasi yang ada, termasuk
pembebasan lahan dari alang-alang dan berbagai gulma. Kegiatan pembukaan lahan
bertujuan untuk menyiapkan lokasi pembibitan kelapa sawit yang mendukung
pertumbuhan bibit yang optimal. Kegiatan ini dilaksanakan menggunakan alat
serta secara makanis.
Sejak
awal pembukaan lahan sampai saat siap untuk penempatan polybag, maka perlu
waktu sekitar 1-2 bulan, agar lahan tersebut benar – benar siap untuk
penempatan bibit kelapa sawit.
b.
Persiapan Media tanam
Langkah awal persiapan media tanam
adalah dengan membuat bedengan. Bedengan terbuat dari kayu papan yang berukuran
lebar 10 cm dan panjang 10 m dengan ketebalan papan 2 cm. bedengan dibuat
dengan bentu kotak persegi panjang dengan lebar bedengan 1 m dan panjang
10 serta jarak antar bedengan 60 cm. Pembuatan bedengan bertujuan agar poly bag
tersusun rapi, tidak roboh dan yang terpenting adalah untuk mempermudah pemeliharaan
dan penyensusun.
Dari kegiatan penyensusun bedengan, akan diketahui berapa jumlah kebutuhan kecambah
yang akan didatangkan dari Balai Penelitian Kelapa Sawit berdasarkan jumlah
bedengan dan jumlah rata-rata poly bag dalam bedengan. Sehingga tidak akan
terjadi kekurangan kecambah ketika kegiatan penanaman dimulai. Contoh, jika
jumlah bedengan keseluruhan adalah 60 bedengan dan rata-rata jumlah poly bag
per bedengan 1200 poly bag, maka dapat kita ketahui bahwa jumlah kecambah yang
diperlukan adalah sebanyak 72000 kecambah. Selain itu, penyensusan bedengan
dilakukan untuk menentukan jenis perawatan dan anggaran pemeliharaannya.
Langkah selanjutnya dari kegiatan
persiapan media tanam adalah pengisian poly bag. Poly bag untuk untuk media
kecambah di areal prenursery berukuran 6×9 cm. Tanah yang digunakan adalah
tanah top soil, yaitu tanah permukaan yang memiliki banyak kandungan unsur
hara. Pada saat pengisian tanah kedalam poly bag, tanah harus diguncang dan
ditekan agar mempunyai kepadatan yang optimal. Poly bag disusun rapi dalam
bedengan, kemudian disiram dengan air. Jenis instalasi penyiraman yang
digunakan di areal prenursery adalah jaringan vipa water pam yang
dipancarkan dengan selang sumi diantara jalur bedengan dengan
kekuatan mesin robin.
Media yang telah terisi tanah
disiram selama beberapa hari dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan debit
tanah yang telah dimasukkan kedalam poly bag, jika debit tanah menurun maka
akan segera dilakukan toping atau pembumbunan. Toping adalah
pengisian kembali poly bag dengan tanah setelah diketahui debit tanah dalam
poly bag menurun akibat curahan air hujan ataupun penyiraman. Toping bertujuan
untuk menjaga tingkat kepadatan tanah dalam poly bag agar tetap optimal
sehingga ketika penanaman kecambah berlangsung dipastikan tidak ada lagi poly
bag yang kosong dan berongga di bagian dalam.
c.
Pembuatan Naungan dan Pagar
Pembuatan naungan dilakukan setelah
semua kegiatan di media tanam terselesaikan, baik itu pembuatan bedengan,
pengisian serta penyusunan poly bag dan pemasangan instalasi penyiraman. Tujuan
pembuatan naungan pada areal prenursary adalah untuk menjaga tingkat kelembaban
media tanam, menekan pertumbuhan gulma, mengurangi tingkat penurunan kualitas
unsur hara pada media akibat terik sinar matahari langsung dan melindungi media
dari curah hujan secara langsung dan berlebih yang bisa menyebabkan tanah dalam
poly bag terlalu mengeras dan padat. Naungan terbuat dari pelepah tanaman
kelapa sawit yang disusun rapi diatas para-para bambu bulat dengan tiang kayu
yang kokoh sebagai penyangga. Tinggi naungan 2 m dari permukaan tanah, hal ini
bertujuan untuk menjaga suhu, kelembaban dan udara yang bergerak dalam area
prenursery tetap stabil.
Pelepah yang digunakan sebagai bahan naungan harus berasal
dari tanaman yang sehat dan terhindar dari penyakit seperti jamur ataupun virus
yang bisa menular pada bibit. Adapun tujuan pembuatan pagar adalah agar lahan,
media dan tanaman terjaga dari gangguan atau serangan hama seperti tikus,
landak, babi hutan dan lain-lain. Pagar terbuat dari kawat ram yang dipasang
mengelilingi seluruh lahan pembibitan di areal prenursary.
d.
Membuat
jalan dan Blok
Jalan
merupakan hal yang paling penting dalam pengangkutan alat, bahan dan bibit yang
keluar maupun masuk kelokasi pembibitan. Oleh karena itu jalan dibuat
ditengah-tengah lokasi pembibitan, agar lebih mudah dalam pengangkutan alat,
bahan dan bibit yang keluar maupun masuk kelokasi pembibitan nantinya. Pada
pinggir-pinggir parit atau blok diberi parit, agar pada saat penyiraman atau
hujan lokasi pembibitan dan jalan tidak begitu tergenang oleh air.
e.
Pemasangan
intalasi penyiraman
Ketersedian
air sangat penting bagi pertumbuhan bibit. Pemberian air juga memerlukan
perhatian dan ketelitian. Karena baik kelebihan dan kekurangan air sama-sama
berdampak negatif. Pemasangan intalasi penyiraman seperti pemasangan pipa utama
harus mengikuti arah jalan atau pinggir blok, agar pada saat perbaikan pipa
lebih mudah dan tidak mengganggu bibit. Pemasangan intalasi penyiraman
sebaiknya dilakukan sebelum bibit diletak kelokasi pembibitan kelapa sawit.
f.
Pengsian
tanah kepolybag
Pengsian
tanah ke polybag dilakukan dua kali, yaitu polybag Kecil pada pembibitan awal
(Pre-Nursery) dan Polybag besar pada Pembibitan utama (Main-Nursery) :
Pembibitan awal (Pre-Nursery)
Sebelum
pengisian tanah ke polybag kecil, maka perlu disiapkan adalah media tanah yaitu
tanah bagian atas (top soil) yang bisa diperoleh disekitar lokasi
pembibitan. Tanah yang digunakan keadaannya remah, tidak terbongkah, memiliki
tekstur yang baik, serta tidak mengandung akar kayu maupun batu-batuan.
Polybag
yang digunakan berukuran 15 cm x 22 cm x 0,07 mm. Tanah lapisan atas diisi
kedalam polybag kecil hingga padat dan sisikan 2 cm dari atas bibir polybag.
Kemudian polybag disusun dibedengan yang sudah disediakan.
Pembibitan utama (Main-Nursery)
Sebelum
dilakukan pengisian tanah ke polybag besar, maka sebaiknya tanah yang digunakan
adalah tanah lapisan atas (top soil) sama dengan di Pre-Nursery, dan
polybag yang digunakan dengan ukuran 40 cm x 50 cm x 0,2 mm telah siap.
Kemudian polybag diisi tanah dengan padat dan disisakan 2 cm dari atas bibir
polybag.
Penanaman Kecambah
Penanaman kecambah dilakukan setelah
media tanam dipastikan selesai dan siap tanam serta naungan dan instalasi
penyiraman telah terpasang. Kecambah yang ditanam berasal dari Marihat yang
merupakan Pusat Pengembangan Kelapa Sawit (PPKS) di Medan Sumatera Utara.Memiliki beberapa keunggulan, antara lain memiliki daya
tumbuh yang baik, memiliki buah dan kandungan minyak yang berkualitas, serta
tahan terhadap kondisi yang ekstrim baik saat kemarau maupun ketika curah hujan
tinggi dimana pada saat itu intensitas genangan pada tanaman sawit yang masih
muda dan berada dilahan dengan topografi rendah kerap kali terjadi dengan waktu
yang cukup lama.
Penanaman kecambah harus sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan, baik dari waktu maupun metode penanaman.
Kecambah harus segera ditanam 2×24 jam dari mulai pengiriman sampai tiba di
areal prenursary dengan perlakuan yang baik seperti pengiriman melalui pesawat,
disimpan diruangan ber AC dan dijemput dengan mobil bak tertutup. Kecambah
kelapa sawit memiliki volume pertumbuhan radikula dan plumula
yang sangat cepat, sehingga akan berdampak kerusakan jika jadwal penanaman
tidak sesuai dengan jadwal pengiriman.
Plumula kecambah berwarna putih
sedangkan radikulanya berwarna coklat dan tumpul. Oleh karena itu, kegiatan
penanaman harus diawasi agar tidak terjadi kesalahan dalam cara penanaman.
Kedalaman lubang pada media poly bag ± 2 cm, posisi plumula yang
berwarna putih berada diatas sedangkan radikula yang berwarna
coklat berada dibawah. Lubang yang telah ditanam ditutup dengan tanah yang
gembur agar plumula tumbuh tanpa hambatan. Jika tanah penutup keras dan berbatu
maka proses pertumbuhan akan terhambat dan biasanya tanaman akan tumbuh
membengkok.
Pengorganisasian (Organizing)
Organisasi
adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk menjalankan kegiatan atau usaha
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan
membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan tugas-tugas yang telah
dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan
tugas apa yang harus dikerjakan, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan,
siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan
harus diambil. Pada PT. Perkebunan Nusantara I kepemimpinan kebun dipimpin oleh
Manager, yang dibantu oleh karyawan pimpinan yaitu Asisten kepala dan Asisten
afdeling, sedangkan untuk karyawan pelaksana yaitu terdiri dari Mandor 1, Krani
Afdeling dan Mandor pemeliharaan, Sertifikat Kerja Utama (SKU) terdiri dari
karyawan tetap.
Struktur
organisasi yang digunakan dalam pembibitan berbentuk piramid, dimana setiap
Afdeling di PT. Perkebunan Nusantara I dipimpin oleh seorang Asisten. Jadi
segala sesuatu kegiatan dilakukan oleh Afdeling harus diketahui dan disetujui
oleh Asisten Afdeling. Asisten bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kegiatan
lapangan yang dilakukan di tempat dia memimpin. Semua kegiatan dilakukan oleh
buruh harian lepas yang diawasi langsung oleh mandor-mandor yang bersangkutan.
Fungsi mandor disini adalah mengawasi langsung kegiatan yang dilakukan pekerja
agar dapat berjalan lancar sesuai yang telah direncanakan. Mandor-mandor yang
mengawasi kegiatan para pekerja, bertanggung jawab untuk membuat laporan kepada
mandor satu, dan laporan tersebut dilaporkan kepada Asisten.
Untuk
lebih jelas mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing personil adalah
sebagai berikut :
Asisten Pembibitan
Tugasnya
adalah sebagai berikut :
1. Mengawasi
kegiatan yang dilakukan di pembibitan oleh BHL (Buruh Harian Lepas) dan
bertanggung jawab penuh atas segala kegiatan hari itu dilaksanakan kepada Askep
dan Manager.
2. Mengecek
jumlah tenaga kerja yang bekerja pada hari tersebut dan menentukan target atau
prestasi kerja bersama Mandor satu.
3. Menandatangani
surat permintaan dan pengeluaran barang untuk yang dipimpinnya serta
menandatangani buku mandor yang dilaksanakan mandor pada hari tersebut.
Mandor 1
Tugasnya
adalah sebagai berikut :
1.
Menjadi Mandor dan pengawas dipembibitan
untuk segala pekerjaan yang dilakukan di pembibitan.
2.
Memeriksa kebenaran buku Mandor yang
diisi setiap Mandor yang berada dibawah pengawasannya.
3.
Bertanggung jawab kepada asisten atas
segala kegiatan yang dilaksanakan di lapangan pada hari tersebut.
4.
Mencatat atau mengisi buku Mandor atas
hasil kerja dilaksanakan pada hari tersebut dan melaporkan kepada Asisten.
Mandor Pemeliharaan.
Tugasnya
adalah sebagain berikut :
1.
Mengawasi karyawan BHL (Buruh Harian
Lepas) yang bekerja pada hari tersebut
2.
Harus mengetahui bahan dan alat yang
digunakan serta mengetahui kode tempat yang dilaksanakan BHL, pada hari
tersebut.
3.
Mengabsen BHL, yang bekerja pada setiap
hari dan melaporkan ke Mandor 1
4.
Menjaga, mengawasi dan bertanggung jawab
atas semua bibit yang berada di pembibitan.
Buruh Harian Lepas
(BHL)
Tugasnya
adalah sebagai berikut :
1. Mengikuti
atau menjalani instruksi kerja yang diberikan oleh Mandor perawatan
2. Melaporkan
bahan dan alat yang digunakan kepada Mandor perawatan bahwa bahan dan alat
tersebut habis atau rusak yang akan digunakan pada hari tersebut.
Pengarahan
Pengarahan
adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha
untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha
organisasi. Jadi pengarahan artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau
bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal yang dibutuhkan
adalah kepemimpinan (leadership). Setelah rencan kerja disetujui oleh
perusahaan maka rencana kerja tersebut dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab dan dilaksanakan sesuai dengan tugas yang diberikan oleh perusahaan. Pada
setiap Afdeling termasuk pembibitan sebelum kegiatan dilaksanakan tepatnya pada
pukul 06.30
WIB para mandor berkumpul dikantor Afdeling masing-masing yaitu untuk
mendengarkan pengarahan yang diberikan oleh Asisten dan Mandor 1 mengenai
kegiatan yang akan dilaksanakan dan pada sore harinya setiap Mandor wajib
melaporkan hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan pada hari tersebut.
Setelah
mendengarkan pengarahan yang diberikan oleh Asisten dan Mandor 1 tentang
pekerjaan yang akan dilaksanakan pada hari tersebut, setiap Mandor lapangan
membawa para karyawan ke lokasi kerja yang akan dilaksanakan, sebelum kegiatan
tersebut dilaksanakan oleh para karyawan mandor lapangan memberikan pengarahan
kembali kepada karyawan mengenai tata cara pelaksanaan kerja yang baek dan
sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan perusahaan.
Setelah
jam kerja selesai tepatnya pukul 14.00 WIB Asisten dan para Mandor berkumpul
untuk mengevaluasi kegiatan yang dilakukan. Untuk meningkatkan kemampuan dalam
memimpin setiap Afdeling, meningkatkan kinerja dan mengatasi masalah-masalah
yang timbul, asisten setiap Afdeling berkumpul mengadakan rapat bersama
Manajer, kegiatan tersebut dilakukan satu kali dalam seminggu.
Pengevaluasian
Adalah
proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk memastikan bahwa
jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Seorang
manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan,
kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.
Manajemen
strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang
bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penatapan cara melaksanakannya, yang
dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu
organisasi, untuk mencapai tujuan. Agar bibit dapat tumbuh dengan baik dan
menghasilkan bibit yang berkualitas maka dalam pelaksanaan kegiatan dilapangan
pengawasan perlu dilakukan.
Setelah
semua penerapan fungsi manajemen telah dilaksanakan maka kegiatan terakhir
adalah mengevaluasi hasil dari seluruh kegiatan telah dilakukan, jika ada
terdapat kekurangan agar bisa memperbaikinya untuk kedepannya.
Pelaksanaan Teknik Pembibitan
Sebelum
kegiatan pembibitan di PT. Perkebunan Nusantara I kebun pulau
tiga afdling IV dilakukan, terlebih dahulu diberikan
pengarahan dengan tujuan agar kegiatan yang akan dilakukan dapat berjalan
dengan baik dan benar, pengarahan diberikan oleh Asisten kepada Mandor-mandor
dan kemudian mandor akan memberikan pengarahan kepada para pekerja yang ada
dipembibitan sebelum kegiatan dilakukan. Pembibitan diterapkan dalam dua
tahapan, yaitu pada pembibitan awal (Pre-Nursery) dan setelah umur 3
bulan baru dipindahkan kepembibitan utama (Main-Nursery).
Pembibitan Awal (Pre-Nursery)
Penanaman
Penanaman
kecambah dilakukan tergantung dari waktu pengiriman dan musim. Pada umumnya
penanaman kecambah dilakukan pada musim hujan, tetapi dapat juga dilakukan pada
musim kemarau dan yang terpenting adalah kebutuhan akan air dapat terpenuhi.
Penanaman kecambah ditanam pada hari itu juga pada saat kecambah baru tiba
dipembibitan, jika dipaksa dapat ditanam pada hari berikutnya, yang terpenting
kecambah harus disimpan pada tempat yang aman, sejuk dan packingnya tidak boleh
dibuka. Sebelum ditanam kecambah ditimbang, dihitung kembali dan dilakukan
penyeleksian kecambah yang akan afkir akibat Berjamur, busuk dan patah.
Penanaman
kecambah diperlukan ketelitian para pekerja, jika terjadi kesalahan dalam
posisi penanaman akan berdampak besar terhadap pertumbuhan kecambah. Pada PT.
Perkebunan Nusantara I Kegiatan penanaman dilakukan oleh buruh harian lepas
(BHL) dengan diawasi oleh Mandor-mandor dan Asisiten. Kecambah ditanam pada
baby Polybag dengan ukuran lebar 15 cm x panjang 22 cm x tebal 0,07 mm yang
sudah disusun pada bedengan di Pre-Nursery dengan kedalaman lubang tanam antara
1-2 cm dengan posisi akar (Radikula) menghadap kebawah dan bagian tunas
(Plumula) menghadap ke atas. Kemudian kecambah ditutup dengan tanah,
pengisian tanah, pengisian tanah polybag yang terlalu padat dapat menghambat
perkembangan akar kecambah yang dapat menyebabkan bibit tumbuh kerdil. Setelah
itu baby polybag disiram dengan air agar media tanah lembab dan juga kebutuhan
air bibit tercukupi.
Pemeliharaan
Adapun
pemeliharaan dalam pembibitan awal (Pre-Nursery) adalah :
Penyiraman
Penyiraman
dilakukan dengan tujuan agar pertumbuhan kecambah dapat tumbuh dengan baik
dengan cara mencukupi kebutuhan airnya. Apabila kebutuhanair tidak terpenuhi
pertumbuhan kecambah akan mati, karena itu penyiraman sangatlah penting.
Penyiraman di Pre-Nursery pada PT. Perkebunan Nusantara I
dilakukan dua kali dalam satu hari yaitu pada pagi dan sore hari, akan tetapi
jika curah hujan diatas 8
mm maka tidak dilakukan penyiraman.
Penyiraman
dilakukan dengansecara manual dengan menggunakan selang berkepala gembor dengan
tujuan agar pada saat dilakukan penyiraman tekanan air yang keluar tidak
merusak permukaan tanah dan kecambah didalam baby polybag. Penyiraman ini
dilakukan oleh pekerja harian lepas. Air yang dibutuhkan ssetiap bibit sekitar
0,1-0,3 liter/hari untuk bibit berumur 1-3 bulan
Pemupukan
Pemupukan
dilakukan untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh kecambah agar
pertumbuhan kecambah dapat tumbuh secara optimal. Pemupukan di Pre-Nursery dilakukan
tenaga kerja harian lepas dengan diawasi oleh mandor agar dosis yang diberikan
sesuai dengan aturan dari perusahaan. Pemupukan di Pre-Nursery dilakukan
dengan cara yaitu ditaburkan.
Untuk
pemupukan dengan cara ditabur dilakukan pada saat bibit berumur 2-3minggu dan pupuk yang
diberikan adalah NPK 15.15.15 dengan dosis 2.5gram/bibit,
dan untuk pemupukan dengan cara ditabur dilakukan menaburkan pupuk di dekat
batang bibit secara melingkar. Untuk umur bibit 4-5minggu dosis pupuk yang diberikan adalah NPK
15.15.15 dengan dosis 5 gram/bibit sedangkan untuk bibit berumur 4 bulan dosis
yang diberikan adalah 100 gram/bibit untuk empat kali pemupukan jadi satu kali
pemupukan dosis pupuk yang diberikan 2,5 gram/bibit. Pupuk yang diberikan
adalah pupuk NPK 15.1515 dimana 15% unsur N, 15% unsur P, 15% unsur K.
Pemupukan dengan cara dicairkan dan ditaburkan dilakukan empat kali dalam
seminggu. Pupuk daun juga digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan kecambah,
dengan menggunakan byfolan/atonik dengan frekuensi pemupukan dua kali dalam
satu bulan.
Tabel
5. Rekomendasi pemupukan
pembibitan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara I
TAGGAL TANAM DI MN
|
JUMLAH POKOK
|
PEMPUKAN,CF,15,15,6,4. UMUR (MNGGU)
|
||||||||
|
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
8
|
10
|
12
|
14
|
DOSIS
|
GRAM
|
2,5
|
2,5
|
5
|
5
|
7,5
|
7,5
|
7,5
|
7,5
|
10
|
30/11/2013
|
12181
|
16-Des
|
23-Des
|
30-Des
|
06-Jan
|
13-Jan
|
27-Jan
|
10-Feb
|
24-Feb
|
10-Mar
|
|
Bahan
|
30
|
30
|
60
|
60
|
91
|
91
|
91
|
91
|
122
|
15/12/2013
|
15097
|
30-Des
|
06-Jan
|
13-Jan
|
20-Jan
|
27-Jan
|
10-Feb
|
24-Feb
|
10-Mar
|
24-Mar
|
|
Bahan
|
38
|
38
|
75
|
75
|
113
|
113
|
113
|
113
|
150
|
30/12/2013
|
10515
|
13-Jan
|
20-Jan
|
27-Jan
|
03-Feb
|
10-Feb
|
24-Feb
|
10-Mar
|
24-Mar
|
07-Apr
|
|
Bahan
|
26
|
26
|
52
|
52
|
79
|
79
|
79
|
79
|
105
|
Jumlah
|
37793
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
30/01/2014
|
13617
|
14-Feb
|
21-Feb
|
25-Feb
|
05-Mar
|
12-Mar
|
26-Mar
|
10-Apr
|
20-Apr
|
08-Mei
|
|
Bahan
|
34
|
34
|
68
|
68
|
102
|
102
|
102
|
102
|
136
|
20/02/2014
|
7035
|
05-Mar
|
12-Mar
|
19-Mar
|
26-Mar
|
09-Apr
|
23-Apr
|
07-Mei
|
21-Mei
|
04-Jun
|
|
Bahan
|
18
|
18
|
35
|
35
|
53
|
53
|
53
|
53
|
70
|
Total
|
58445
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
KEBUTUHAN
BULAN
|
NPK
CF 15,15,6,4
|
`NPK
CF 12,2,17,2
|
KIESRITE
|
DESEMBER
|
150 KG
|
|
|
JANUARI
|
650 KG
|
|
|
FEBRUARI
|
650 KG
|
|
|
MARET
|
270 KG
|
394
|
50
|
APRIL
|
300 KG
|
750
|
200
|
Sumber : PTP.Nusantara I Kebun Pulau Tiga
Pengendalian hama dan
penyakit
Pengendalian
hama dan penyakit pada pembibitan awal (Pre-Nursery) sangat diperlukan didalam
pembibitan yang bertujuan dapat mengobati bibit yang terkena serangan hama dan
penyakit yang akan dapat merusak bibit. Pengendalian hama dan penyakit
dilakukan setelah penyiraman, kegiatan ini dilakukan seminggu dengan cara
menyemprotkan bahan kimia, yang digunakan di sesuaikan dengan jenis hama dan
penyakit yang menyerang pada tanaman. Hama yang biasanya menyerang bibit di
pembibitan tahap awal (Pre-Nursery) di PT. Perkebunan Nusantara I adalah
sebagai berikut :
Belalang (Valanga
nigricornis)
Hama
ini menyerang pada bagian pinggir daun dan akan habis dimakan sehingga secara
tidak langsung dapat menghambat pertumbuhan bibit dan dalam kemampuan melakukan
fotosintesis pun terganggu.
Ulat grayak (spodoptera litura)
Hama ini
menyerang banyak tanaman lain. Pada tanaman kelapa sawit ulat merusak kulit ari
daun.
Tungau (Red Spider Mite)
Hama
ini menyerang pada bagian bawah daun, sehingga akan menyebabkan daun
berbintik-bintik, setelah itu daun akan mengering dan berwarna cokelat.
Tikus (Rats)
Hama
ini menyerang pada bagian batang yang masih muda. Pengendalian hama diatas
dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan,
menyemprotkan bahan kimia dan secara manual (pemungutan/pengambilan hama)
Pengamatan
hama ataupun penyakit dilakukan tiap hari. Diusahakan pengendalian dengan cara
manual. Apabila gangguan hama/penyakit sudah pada tigngkat yang lebih berat
maka dapat dikendalikan dengan penyemprotan insektisida, fungisida, dengan
rotasi 2 kali / bulan.
Monyet
Hama ini sering menyerang pada batang dan pucuk yang
masih mudah dengan cara dicabut.
Hama ini pengendaliannya dilakukan dengan menjaga dan
memilihara hewan pemakan monyet (anjing).karena anjing hewan yang bisa mengusir
dan memakan hama tersbut.
Pengendalian gulma sdan
konslidasi
Pengendalian
gulma di Pre-Nursery bertujuan membersihkan gulma yang berada didalam maupun
diluar polybag (area bedengan), karena gulma dapat merebut unsur hara yang dibutuhkan
oleh bibit sehingga pertumbuhan bibit pun terganggu. Pengendalian gulma dapat
dilakukan secara manual dengan cara mencabut dan membersihkan gilma tersebut
dengan menggunakn tangan dan cangkul, kegiatan ini dilakukan seminggu satu
kali. Konsulidasi merupakan kegiatan penambahan tanah dalam polybag yang
terkikis akibat penyiraman dan hujan serta memperbaiki polybag yang miring.
Kegiatan ini dilakukan dua kali dalam sebulan secara rutin.
Seleksi
Kegiatan
penyeleksian bertujuan memisahkan antara bibit yang normal dengan bibit yang
abnormal. Kegiatan ini dilakukan agar pada saat bibit ditanam di Main-Nursery
adalah bibit yang benar-benar normal dan sehat. Pelaksanaan kegiatan ini
diawasi secara ketatdan dilakukan pada saat bibit akan dipindahkan ke Main-Nursery.
Seleksi pembibitan di Pre-Nursery memiliki standar batas maksimal yang telah
ditetapkan yaitu sebesar 85% dari jumlah bibit yang ditanam. Jika hasil seleksi
melebihi batas yang ditentukan berarti pembibitan yang dilakukan mengalami
kegagalan dan perusahaan pun mengalami kerugian. Bibit yang terseleksi umumnya
60%akibat dari faktor genetic 40% akibat dari pemeliharaan.
Bibit
yang diseleksi dicatat di inventaris bibit dan di musnakan dengan cara
dicincang dan dibakar. Kriteria bibit yang abnormal diantaranya adalah :
·
Bibit mempunyai daun berputar dan batang
melintir (Twisted Leaf)
·
Bibit mempunyai daun dan tegak seperti
rumput.
·
Helaian daun menggulung (Roiler Leaf)
·
Helaian daun bersatu tidak terbuka (Colante)
·
Helaian daun berkerut tampak seperti
duri (Crincle Leaf)
·
Bagian helaian daun terdapat bagian yang
berwarna kuning (Chimera)
·
Bentuk seperti bibit normal dengan
jumlah daun yang sama akan tetapi ukuran bibit lebih kecil (Runt)
Faktor
yang dapat menyebabkan bibit abnormal antara lain kesalahan dalam penanaman
kecambah (kecambah ditanam terbalik) pada saat penyiraman yang tidak merata dan
berlebihan.
Pemindahan dari Pre-nursey ke Main-nursey
Pemindahan
dari Pre-nursey ke Main-nursey sebaiknya dipindahkan pada waktu yang tepat pada
saat bibit berumur 3 bulan hal tersebut bertujuan agar bibit tidak
mengalami shock pada saat transplanting pembibitan utama
(Main-nursery). Bibit yang berumur 3 bulan biasanya telah memiliki 4
helai daun sehingga pada proses pemindahan nantinya bibit tersebut telah mampu
beradaptasi pada lingkungan barunya. Pada PT.Perkebunan Nusantara I
pemindahan bibit ini dilakukan secara berhati-hati karena untuk mencegah
bibit sewaktu pemindahan, pada proses kegiatan ini langsung di awasi oleh
mandor.
Pembibitan Utama (Main-nursery)
Pada
pembibitan utama seluruh bibit merupakan bibit pilihan yang telah melalui
proses seleksi pada pembibitan awal, dan seterusnya pada pembibitan utama ini
ada beberapa perlakuan yang dilakukan PT. Perkebunan NusantraI terahadap
pembibitan utama agar memperoleh bibit yang berkualitas, adapun kegiatan-kegiatan
tersebut adalah sebagai berikut :
Penyiraman
Dilakukan
dua kali dalam sehari pada pagi dan sore hari atau tergantung pada curah hujan,
apabila curah hujan di atas 8 mm maka penyiraman pun tidak diperlukan lagi.
Penyiraman di pembibitan utama pada PT. Perkabunan Nusantara I dilakukan dengan
menggunakan selang kepala gembor.
Untuk
penyiraman ini dilakukan dengan
menggunakan tenaga mesin air.penyiraman diakukan selama 2 jam.
Pemupukan
Pemupukan
dilakukan untuk memberikan unsur hara yang cukup pada bibit agar pertumbuhan
bibit baik dan normal. Pemupukan di PT. Perkebunan Nusantara I dilakukan
dua cara yaitu dengan cara dicairkaan dan ditaburkan. Kegiatan pemupukan dengan
cara ditaburkan dilakukan dua kali satu bulan harus sesuai dengan Rekomendasi.
Pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK Granular 12.12.17.2 mahkota dengan berat
1 karung 50 kg dimana kandungan pupuk tersebut adalah 12% unsur N, 12% unsur P,
17% unsur K dan 2% unsur Magnesium. Dosis pemberian pupuk tergantung umur
bibit.
Tabel 6. Rekomendasi pemupukan pembibitan kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara I
KEBUTUHAN BULAN
|
NPK CF 15,15,6,4
|
`NPK CF 12,2,17,2
|
KIESRITE
|
DESEMBER
|
150 KG
| ||
JANUARI
|
650 KG
| ||
FEBRUARI
|
650 KG
| ||
MARET
|
270 KG
|
394
|
50
|
APRIL
|
300 KG
|
750
|
200
|
Sumber : PTP.Nusantara I Kebun Pulau Tiga
|
TAGGAL TANAM DI MN
|
JUMLAH POKOK
|
PUPUK CF 12,12,17,2/KIESRITE UMUR
(MINGGU)
|
|
||||||||
|
|
14
|
16
|
18
|
20
|
22
|
24
|
26
|
28
|
30
|
|
DOSIS
|
GRAM
|
10
|
10-Mei
|
10
|
10-Mei
|
15
|
15/7,5
|
15
|
15/7,5
|
20
|
|
30/11/2013
|
12181
|
10-Mar
|
24-Mar
|
07-Apr
|
21-Apr
|
05-Mei
|
19-Mei
|
02-Jun
|
16-Jun
|
30-Jun
|
|
|
Bahan
|
122
|
122/61
|
122
|
122.60
|
183
|
183/91
|
183
|
187/91
|
244
|
|
15/12/2013
|
15097
|
24-Mar
|
07-Apr
|
21-Apr
|
05-Mei
|
19-Mei
|
02-Jun
|
16-Jun
|
30-Jun
|
14-Jul
|
|
|
Bahan
|
150
|
150/75
|
150
|
150/75
|
226
|
226/113
|
226
|
226/113
|
|
|
30/12/2013
|
10515
|
07-Apr
|
21-Apr
|
05-Mei
|
19-Mei
|
02-Jun
|
16-Jun
|
30-Jun
|
14-Jul
|
28-Jul
|
|
|
Bahan
|
105
|
105/53
|
105
|
105/53
|
158
|
158/79
|
158
|
|
|
|
Jumlah
|
37793
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
30/01/2014
|
13617
|
08-Mei
|
22-Mei
|
05-Jun
|
19-Jun
|
03-Jul
|
17-Jul
|
31-Jul
|
14-Agu
|
28-Agu
|
|
|
Bahan
|
136
|
136/68
|
136
|
136/68
|
|
|
|
|
|
|
20/02/2014
|
7035
|
04-Jun
|
18-Jun
|
02-Jul
|
16-Jul
|
30-Jul
|
13-Agu
|
27-Agu
|
10-Sep
|
24-Sep
|
|
Total
|
58445
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pengendalian hama dan
penyakit
Untuk
pengendalian hama dan penyakit di pembibitan utama(Main-Nursery) pada
dasarnya sama saja pada pembibitan awal (Pre-Nursery) hanya saja yang
membedakan adalah dosis yang diberikan. Untuk dosis dipembibitan utama adalah
400 gr/200 liter air. Obat yang digunakan dalam pengendalian hama dan penyakit
ini adalah decis dan dithen M 45.
Pengendalian gulma
Pengendalian
gulma di pembibitan utama bertujuan agar tidak terjadi perebutan unsur hara
yang dapat mengahambat pertumbuhan bibit.
Pengendalian gulma di pembibitan utama terbagi dua jenis yaitu weeding atas adalah
pembersihan gulma yang berada di dalam polybag sedangkan weeding bawah adalah
pembersihan gulma yang berada pada barisan diluar polybag, untuk pembersihan
gulma di dalamdan untuk diluar polybag dilakukan secara manual.
Konsolidasi
Konsolidasi
di pembibitan utama pada dasarnya sama dengan di pembibitan awal yaitu
memperbaiki tanaman yang tumbuhnya miring, memperbaiki polybag yang rusak dan
menambah tanah dalam polybag yang terkikis disebabkan pada saat hujan dan
penyiraman. Kegiatan ini memiliki peran yang penting karena dapat membantu
mencegah terjadinya kerusakan bibit. Konsolodasi di pembibitan utama dilakukan
dengan rotasi dua kali dalam sembilan bulan.
Seleksi
Penyeleksian
dilakukan agar pada saat transplanting ke lapangan bibit yang ditanam
adalah bibit yang benar-benar normal dan juga berkualitas. Penyeleksian di
pembibitan utama ini dilakukan oleh Mandor dan dua orang tenaga kerja.
Pembibitan di main-nursery dilakukan penyeleksian sebanyak 3 kali. Seleksi
pertama dilakukan pada saat bibit berumur 4
bulan, seleksi kedua dilakukan pada saat bibit berumur 8 bulan dan untuk
seleksi ketiga dilakukan pada saat bibit berumur 12-14 bulan pada saat bibit
akan transplanting kelapangan. Untuk penyeleksian pada saat bibit akan
transplanting kelapangan dilakukan penyeleksian dua minggu sebelum bibit
ditanam kelapangan dan dilakukan putar bibit 180 drajat bertujuan mematahkan
akar-akar yang telah menembus tanah. Kriteria bibit yang afkir di pembibitan
utama adalah bibit yang tumbuh kerdil, bibit jantan, bibit yang daunnya tidak
terbelah dan bibit yang terkena penyakit.
Ada
beberapa faktor yang menyebabkan tingginya persentase bibit yang tidak normal
adalah ;
·
Kesalahan menanam dari polybag kecil ke
polybag besar sseperti terlalu dalam atau dangkal
·
Penyiraman tidak merata, terlalu deras
atau tidak cukup air sehingga pertumbuhan heterogen.
·
Jarak tanam terlalu rapat sehingga
terjadi persaingan sinar matahari. Untuk mengatasi terjadi masalah-masalah
tersebut pada PT. Perkebunan Nusantara I setiap ingin melakukan suatu pekerjaan
akan di berikan arahan, dan pada pengerjaanya langsung diawasi oleh mandor yang
menangani pekerjaan tersebut.
Tabel 7. data bibitan mn yang diseleksi per empat
bulan afdeling : IV tahun 2014
TAHAP I
Tanggal tanam
|
Tahap
|
No klon
|
No plot
|
Jumlah pokok awal
|
Diseleksi umur 4 bulan
|
Jumlah pokok
|
Diseleksi umur 8 bulan
|
Jumlah pokok
|
||
30/11/2013
|
1
|
0920
|
1
|
2150
|
286
|
1864
|
73
|
1791
|
||
2
|
2084
|
329
|
1755
|
44
|
1711
|
|||||
3
|
1332
|
252
|
1080
|
78
|
1002
|
|||||
4
|
1872
|
271
|
1601
|
83
|
1518
|
|||||
5
|
678
|
109
|
569
|
27
|
542
|
|||||
6
|
702
|
76
|
626
|
28
|
598
|
|||||
Jumlah
|
8188
|
1328
|
7495
|
333
|
7162
|
|||||
30/11/2013
|
1
|
0968
|
7
|
556
|
41
|
515
|
61
|
454
|
||
8
|
402
|
54
|
348
|
14
|
334
|
|||||
9
|
440
|
45
|
385
|
14
|
379
|
|||||
10
|
425
|
52
|
373
|
16
|
359
|
|||||
Jumlah
|
|
1813
|
192
|
1621
|
105
|
1516
|
||||
30/11/2013
|
1
|
0563
|
11
|
425
|
36
|
389
|
12
|
377
|
||
12
|
404
|
38
|
366
|
16
|
350
|
|||||
13
|
721
|
31
|
690
|
17
|
673
|
|||||
Jumlah
|
1550
|
105
|
1445
|
45
|
1440
|
|||||
Jumlah total
|
12181
|
1620
|
10561
|
483
|
10078
|
|||||
TAHAP II
Tanggal tanam
|
Tahap
|
No klon
|
No plot
|
Jumlah pokok
awal
|
Diseleksi umur
4 bulan
|
Jumlah pokok
|
Diseleksi umur
8 bulan
|
Jumlah pokok
|
30/1122013
16/12/2013
|
II
|
0930
|
1
|
219
|
36
|
181
|
13
|
170
|
2
|
527
|
91
|
436
|
35
|
401
|
|||
3
|
1011
|
100
|
911
|
53
|
858
|
|||
4
|
1383
|
77
|
1306
|
50
|
1256
|
|||
5
|
1573
|
203
|
1370
|
70
|
1300
|
|||
6
|
485
|
20
|
465
|
36
|
429
|
|||
Jumlah
|
5198
|
527
|
4671
|
257
|
4144
|
|||
16/12/2013
|
II
|
0968
|
7
|
282
|
37
|
245
|
15
|
230
|
8
|
384
|
105
|
279
|
14
|
265
|
|||
9
|
400
|
82
|
318
|
52
|
266
|
|||
10
|
413
|
9
|
317
|
5
|
312
|
|||
11
|
227
|
8
|
189
|
5
|
184
|
|||
|
1706
|
358
|
1348
|
91
|
1257
|
|||
16/12/2013
|
|
0563
|
12
|
1571
|
137
|
1434
|
20
|
1414
|
13
|
1995
|
109
|
1886
|
55
|
1831
|
|||
|
|
|
14
|
1974
|
131
|
1843
|
79
|
1764
|
15
|
1930
|
168
|
1762
|
78
|
1684
|
|||
16
|
723
|
97
|
626
|
24
|
602
|
|||
Jumlah
|
8193
|
642
|
7551
|
256
|
7295
|
|||
Jumlah total
|
15097
|
1527
|
13570
|
604
|
12966
|
Motivasi ( Motivation)
Untuk mendorong, memacu dan meningkatkan mutu kerja dan karyawan menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya dilapangan maka perlunya motivasi. Banyak cara yang
diusahakan kepada karyawan untuk memberi didalam suatu perusahaan. Adapun
motivasi yang diberikan oleh PTP. Nusantara I kebun pulau tiga adalah sebagai berikut
:
Sarana–Sarana
Sarana–sarana
yang diberikan oleh perusahaan
adalah berupa rumah tempat tinggal, beras, sekolah, rumah ibadah, sarana
olahraga dan untuk menjaga keamanan Unit Usaha dan Karyawan mengadakan
koordinasi dengan pihak kepolisian dan koramil setempat.
Cuti
Pada
PTP. Nusantara Ikebun Pulau Tiga
cuti yang diberikan kepada Staf, Pegawai, Karyawan berupa cuti bulanan, cuti
melahirkan, cuti berobat. Untuk cuti bulanan dalam satu bulan
karyawan mendapat cuti 1 hari jika cuti tidak diambil dalam satu tahun
maka dapat cuti selama 12 hari dalam setahun. Cuti melahirkan karyawan wanita
berhak atas cuti melahirkan selama 45 hari kalender sebelum melahirkan dan 45
hari setelah melahirkan. Cuti berobat diberikan selama 1 hari, ditambah cuti
kematian dan pernikahan saudara atau keluarga.
Fasilitas Berobat
Pelayanan
kesehatan di kebun Pulau Tigadisediakan
Pukesmas untuk melayani perobatan bagi karyawan.
Apabila di pukesmas
tidak mampu memberikan pelayanan berobat untuk pasienharus mendapatkan
perawatan lanjutan maka pasiendirujuk
ke rumah sakit rujukan Rumah Sakit Cut
Mutia Kota Langsa. Pelayanan berobat juga diberikan
kepada anak dari karyawan.
THR
Tunjangan
hari raya yang diberikan setiap tahun menjelang Hari Raya Idul Fitri. Bagi
karyawan yang sudah mencapai satu tahun ke atas lama bekerjanya PTPN I kebun pulau tiga sudah
memberikan THR kepada karyawan tersebut dengan tunjangan sebesar satu bulan
gaji ditambah uang daging dan biaya hiburan. Dari tunjangan tersebut
perusahaan seharunya menambah motivasi tersebut yang bisa menambah wawasan para
mandor seperti kerjasama dengan pihak terkait atau diadakan pelatihan. Dengan
adanya hal ini maka wawasan dan pengetahuan para mandor akan lebih baik yang
menyebabkan pengawasan akan dilakukan lebih efektif.
Uang Lembur
Uang
Lembur diberikan jika karyawan melakukan pekerjaan melebihi dari HK (Hari
Kerja) yang ditentukan perusahaan, uang lembur diberikan sesuai dengan jenis
pekerjaan yang dilaksanakan atau dikerjakan.
IV.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Setelah praktik lapangan yang dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara I Kebun Pulau Tiga Afdeling IV maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem
pembibitan yang dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara I adalah sistem dua
tahap yaitu sistem pembibitan awal (Pre – Nursery) dan pembibitan utama
(Main – Nursery)
2. Manajemen
yang digunakan dalam pembibitan di PT. Perkebunan Nusantara I terdiri dari
perancanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan telah berjalan dengan
baik dan mengikuti sesuai yang telah direncanakan oleh perusahaan.
3. Perencanaan
yang dilakukan di pembibitan meliputi pemilihan lokasi, penyiapan lokasi,
pemesanan kecambah, penggunaan pupuk dan perawatan.
4. Pengawasan
yang dilakukan di pembibitan menggunakan metode langsung dan tidak langsung.
Saran
Berdasarkan praktik kerja lapang yang dilaksanakan di PTP. Nusantara I Kebun Pulau Tiga Afdeling IV
penulis menyarankan. Sistem
penyiraman menggunakan secara otomatis dengan menggunakan
sprinkel, agar biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar, dan mempermudah
dalam penyiraman bibit.
V.
DAFTAR
PUSTAKA
Sunarko, 2009. Budidaya dan Pengolahan Kebun Kelapa Sawit Dengan Sistem Kemitraan. Jakarta.
Agromedia Pustaka.
Suyatno, Rizsa. 1994. Kelapa
Sawit, Upaya Peningkatan Produktivitas. Kanisius, Yogyakarta.
Badrun
M. 2010. Lintasan 30 tahun pengembangan kelapa sawit.Jakarta :
Dirjen perkebunan
Buku
pintar mandor kelapa sawit (BPM-KS), PTP. Nusantara I Kebun Pulau Tiga,Aceh
Yesi
Ariani. 2005. Manajemen pembibitan kelapa sawit PT. Bukit barisan indah.
Prima Jambi Karya Ilmiah Universitas Jambi.
Foto lokasi pembibtan
Foto pembersihan gulma
Foto pemupukan pembibitan
Peta Daerah Pembibitan